07 November 2006

Meminta Itu Baik


Kata orang (bukan kato amak seperti iklan susu di televisi itu lho), tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah. Artinya, memberi lebih baik daripada menerima. Secara tidak langsung, hal ini juga berarti meminta adalah sesuatu yang kurang baik (kalau tidak bisa dikatakan jelek).

Kata ayah (lagi-lagi, bukan kato amak seperti iklan susu di televisi itu lho), meminta tidak selalu berkonotasi buruk atau jelek. Ada kok meminta yang bisa dianggap baik?

Masih kata ayah (dan lagi-lagi, bukan kato amak seperti iklan susu di televisi itu lho), meminta yang baik adalah meminta maaf. Bahkan, ayah punya sebuah kalimat bijak untuk hal ini. Sebuah kalimat yang ayah rangkai saat berada di depan komputer. Begini bunyinya:

dalam hal harta
orang yang memberi adalah lebih baik
daripada orang yang menerima
tapi dalam hal maaf
orang yang meminta adalah jauh lebih baik

Pertanyaannya adalah mengapa orang yang meminta maaf lebih baik? Alasannya cukup sederhana. Orang yang mau meminta maaf berarti menyadari bahwa dia telah mengakui semua kesalahannya. Penyesalan atas perbuatan dosa atau kesalahan yang pernah dia lakukan mampu menghancurkan egonya yang tercermin dari keikhlasannya untuk meminta maaf. Bukankah ini adalah suatu tindakan yang sangat mulia? Begitu kato amak, eh... kata ayah.

Ah, kok jadi panjang banget ya postingan kali ini. Daripada ngelantur, baiknya Kaka-Dede undur diri aja deh. Takutnya ntar pada bosan baca postingan ini. Tapi tunggu postingan Kaka-Dede berikutnya ya. Soale, isinya bakal lebih seru lho?


3 comments:

Muhammad Hamdan said...

Ada lagi minta yang kayaknya baik. Minta kenalan, terima kasih singgah di blog ane.

Admin Blog said...

He... he... he.... Minta kenalan. Boleh juga tuh. Salam....

Admin Blog said...

walah, pake cek sound sgala? padahal gak ada soundnya tuh? makasih ya dah mampir. salam