
Minggu, 25 Maret 2007, malam, Kaka jatuh dari tempat tidur. Padahal, lumayan tinggi lho, setinggi lutut orang dewasa lebih. Gini ceritanya.
Biasanya Kaka-Dede bobo di kamar terpisah. Pasal, kalo sekamar dan kebetulan salah satu terbangun lantas menangis, otomatis yang lain ikut terbangun. Nah, kebetulan malam itu bunda cuman sama seorang pengasuh sehingga Kaka-Dede bobo sekamar sama bunda.
Kalo tidur, sebenarnya Kaka gak banyak bertingkah, beda dengan Dede. Dengan pertimbangan keamanan, Dede diberi area yang mepet tembok supaya kalo dia bertingkah gak bakal jatuh. Nah, karena lebih anteng, malam itu Kaka diberi area yang berlawanan dengan Dede, di seberang Dede dengan hanya diberi guling besar dan bantal di tepi tempat tidur.
Saat lagi asyik jalan-jalan di alam mimpi, bunda terbangun tiba-tiba karena sebuah suara keras. Ternyata, itu suara Kaka jatuh dan membentur lantai. Ya, saat bunda bangun dan lihat Kaka dah gak ada di tempatnya, otomatis langsung periksa lantai. Ternyata Kaka dah bergelut dengan bantal dan guling. Tentu sambil menangis keras-keras. Sakit? Jelas dong. Kacian deh!!!
No comments:
Post a Comment