29 April 2008

Gagal ke Kebun Binatang



Jumat, 4 April 2008, Kaka-Dede ke Jogja. Rencananya sih dari Semarang mau langsung ke Kebun Binatang Gembira Loka. Sayang, sampai Terminal Jombor dah hampir pukul 12.00. Setelah dihitung-hitung, waktunya mepet. Akhirnya ayah salat Jumat di Masjid dekat Terminal Jombor. Usai salat, kami pesan taksi dan langsung meluncur ke rumah eyang. Rencana ke Gembira Loka diundur keesokan harinya.

Keesokan paginya ayah dan bunda ikut coblosan Pilihan Lurah. Ya, maklum. KTP ayah dan bunda masih Jogja.

Menjelang tengah hari, kami berangkat ke Gembira Loka. Bekal sudah siap, termasuk untuk makan siang Kaka- Dede. Dengan sepeda motor punya eyang, kami meluncur ke Bantulan untuk menitipkan sepeda motor lantas melanjutkan perjalanan dengan naik bus kota. Untuk mencapai Gembira Loka, kami harus dua kali naik bus kota. Naik jalur 15 di Bantulan, turun di perempatan Kantor Pos Besar. Setelah itu, ganti jalur 4 dan turun di depan Gembira Loka. Begitulah skenario waktu itu.


Sampai perempatan Kantor Pos Besar, Kaka rewel pengen pipis. Kaka emang gitu. Meskipun pake pempers, dia selalu bilang kalo mau pipis, kecuali saat tidur malam. Risih kali kalo mesti pipis di pempers dalam keadaan sadar/terbangun.

Akhirnya kami turun dan mencari tempat agar Kaka bisa pipis dengan nyaman. Rencana sih cari di seputar Taman Pintar. Eh… saat baru sampai Taman Pintar, tiba-tiba hujan turun. Setelah dipikir-pikir, percuma juga ke Gembira Loka kalau hujan. Oleh karena itu, kami memutuskan masuk Taman Pintar.



Setelah Kaka pipis dan ganti pempers, ayah beli tiket untuk masuk Gedung Oval. Kaka-Dede seneng banget saat masuk gedung ini karena begitu masuk, Kaka-Dede disuguhi pemandangan ikan air tawar di akuarium besar yang sekaligus lorong masuk Gedung Oval. Kaka-Dede mengamati ikan yang berlarian di akuarium raksasa itu. Setelah puas, kami menuju sebuah ruang yang penuh nuansa purba. Kaka-Dede senang dengan salah satu patung hewan purba (dinosaurus) yang bisa gerak-gerak.

Setelah itu, Kaka-Dede berkeliling di lantai atas gedung Oval. Satu lagi yang menarik perhatian Kaka-Dede, yaitu simulasi listrik. Jika tangan Kaka-Dede menyentuh sebidang kotak, maka muncullah kilatan-kilatan seperti saat akan turun hujan. Setelah puas berkeliling, akhirnya kami turun dan keluar dari gedung Oval.



Di dekat pintu keluar, lagi-lagi Kaka-Dede disuguhi nuansa purba. Namun, kali ini sebuah patung manusia purba dan diorama dan lukisan di dinding tentang manusia purba. Kaka-Dede gak lama-lama di tempat ini karena takut. Akhirnya, sebelum benar-benar keluar dari gedung Oval, kami makan siang dia sebuah gerai makanan.



Keluar dari Gedung Oval, Kaka-Dede tidak langsung pulang. Kaka-Dede bermain di taman yang ada di hampir semua sudut Taman Pintar. Menjelang sore, Kaka-Dede dan ayah-bunda pulang ke rumah eyang….

6 comments:

Nanik said...

foto paling atas, kaka-dede lagi berladang yak??

Admin Blog said...

halo tante. foto paling atas tuh Kaka-Dede lagi merumput. Salam....

Anonymous said...

wah kk dan dd sudah tambah besar ya..

main bareng ega yukk.. :)

Admin Blog said...

Iya mas. Dah besar neh. Boleh main bersama kok?

Anonymous said...

kapan mau nengok shabiyyah ke purwokerto?

Admin Blog said...

halo om. blum tahu nih kapan mo ke purwokerto. salam aja buat shabi dan mamanya. salam....