28 July 2008

Bahasa Prokem


Pernah dengar istilah bahasa prokem? Semoga saja pernah. Kalau belum, ada salah satu pengertian singkat tentang bahasa prokem. Pengertian ini berasal dari Kamus Besar Bahasa Indonesia. Salah satu pengertian bahasa prokem dalam kamus itu adalah bahasa sandi remaja dan kelompok tertentu.

Lho, kenapa kok tiba-tiba muncul postingan tentang bahasa prokem, terutama dalam pengertian kedua (bahasa yang dipakai kelompok tertentu)? Begini ceritanya.

Dalam percakapan sehari-hari, Dede sering bicara dengan bahasa prokem. Ayah gak tahu dari mana dia memperoleh ”kata-kata unik” itu. Anehnya, ”kata-kata aneh” itu ditiru Kaka. Tak heran, sering kali ayah bingung dibuatnya. Mama juga sering pusing menghadapi ”kata-kata aneh” hasil kreasi Dede.

Beberapa ”kata-kata aneh” dari bahasa prokem Dede adalah ”ok-em” (untuk menyebut jeruk), dok-em (untuk menyebut sendok), kak-em (untuk menyebut buka), ”tih-em” (untuk menyebut air putih), ”di-em” (untuk menyebut mandi), ”tup-em” (untuk menyebut tutup), ”e-em” (untuk menyebut permen), ”gek-em” (untuk menyebut boneka piglet), ”om-em” (untuk menyebut boneka digimon), dan masih banyak lagi.

Selain kata-kata dengan model bentukan di atas (mengambil suku kata terakhir dan menambah akhiran em pada suku kata terakhir tersebut), kata-kata kreasi Dede (dan Kaka) yang lain adalah ”li-ter” (untuk menyebut helikopter), ”ta-pi” (untuk menyebut kereta api), ”ye-ye” (untuk menyebut ikan lele), ”wok” (untuk menyebut pesawat), dan masih banyak lagi kata lain. Pokoke kalo ketemu Kaka-Dede dan denger mereka mengobrol, dijamin bakal mengerutkan kening. He… he… he….

No comments: