
Semalam terjadi perkelahian kecil-kecilan antara Kaka dan Dede. Padahal, hari sudah malam. Lebih kurang pukul 21.00. Lantas bagaimana ceritanya? Begini.
Ketika itu Kaka-Dede bersiap siap tidur. Kali ini mereka ingin tidur di kamar ayah, sedang kamar mereka dibiarkan kosong (padahal ntar kalo udah tidur pulas pasti dipindah juga ke oleh mama). Nah, begitu pintu kamar dibuka, Dede langsung merebahkan diri di sudut dekat tembok. Dia lantas berguling ke sana-kemari. Kaka yang sudah mengantuk tampaknya terganggu dengan ulah Dede, apalagi sesekali bagian tubuh Dede (kadang kaki, kadang kepala) menindih tubuh Kaka yang relatif lebih kecil. Pergulatan pun tak bisa terelakkan.
Untuk menghindari pergulatan yang lebih ”seru”, mama gendong Kaka dan dipindah ke kamar Kaka-Dede. Sementara itu, Dede tetap di kamar ayah. Sebelum pergi mandi, ayah sempat mematikan lampu kamar. Dede hanya diam saja di kamar ayah. Baru beberapa langkah ayah meninggalkan pintu kamar, tiba-tiba Dede lari keluar menuju kamar Kaka-Dede, tempat Kaka baring-baring sama mama. Apa yang terjadi?
Ternyata Dede langsung menghampiri Kaka. Dengan boneka ”guguk” kesayangannya, Dede memukul Kaka. Kaka yang tak sempat menghindar hanya bisa menangis. Sebelum terjadi pergulatan yang lebih ”seru”, lagi-lagi ayah dan mama mesti pisah mereka. Kali ini Dede digendong ayah dan dibawa kembali ke kamar ayah. Dede pun akhirnya menangis. Akhir dari kejadian semalam adalah Kaka-Dede sama-sama muntah. Biasa, kalau menangis (apalagi menangis keras-keras), biasanya Kaka-Dede muntah-muntah. Keluar deh susu dan air putih yang sudah diminum, juga sate yang mereka makan beberapa waktu sebelumnya. Uniknya, masih ada sate yang utuh keluar dari mulut Kaka. Mungkin waktu makan sate si Kaka nemu daging yang agak alot. Lantaran males ngunyah ato malah susah dikunyah, Kaka langsung telan sate itu begitu aja. He… he… he….
No comments:
Post a Comment