Upst. Maaf. Ada satu pesan singkat yang tercecer. Ya, sebuah pesan singkat yang masuk ke ponsel ayah. Bunyinya demikian:
Met Idul Fitri jg K’ Ugie n Mba’ Yustina, juga buat si kembar.
Sama2, mohon maaf bl ada salah.
Aku merayakan Natal, tp selalu kangen Lebaran.
Ya, begitulah. Jika Lebaran dijadikan sebagai momentum untuk saling memaafkan, dia adalah milik bersama. Bukankah kita bergaul dengan banyak orang dengan latar belakang kehidupan yang beragam, termasuk dalam hal keyakinan yang berbeda? Ada komentar?
3 comments:
Setuju... :)
Saya dan keluarga juga termasuk orang2 yang tidak berlebaran tetapi selalu kangen sama Lebaran :) Suasananya, liburnya, makanannya...
Semoga semakin banyak orang yang mengerti kalau perbedaan juga sesuatu yang diciptakan Tuhan untuk kita nikmati... :)
Salam cup2 buat Kaka dan Dede dari Bianca dan Benaia ya... :D
terimah kasih sudah main keblog nabilla salam kenal kembali
Yup. Kira-kira begitu Lesca. Menikmati perbedaan adalah sebuah keindahan. Trim's dah mampir. Trim's juga buat nabilla. Salam....
Post a Comment