Jumat (7 Agustus 2009) malam, sebelum tidur Mama bilang ke Dede, ”Yuk ke kamar mandi. Dede pipis dulu.”
”Dede gak mau pipis,” jawab Dede.
”Lho, kenapa? Ntar ngompol lho kalau gak pipis dulu?”
”Titit Dede gak berdiri. Titit Dede duduk,” kata Dede dengan serius.
Walah. Mama kontan tertawa mendengar pengakuan Dede: titit Dede duduk. Rupanya selama ini Dede selalu mengingat baik-baik pesan Mama: Tuh, titit Dede berdiri. Itu artinya Dede kebelet pipis. Nah, malam itu ketika Dede disuruh pipis sesaat sebelum berangkat tidur malam, dia menolak dan menjawab: Titit Dede gak berdiri, titit Dede duduk.
Beberapa hari sebelumnya, Dede juga bikin Mama ketawa. Begini kisahnya.
Ketika itu Dede dan Kaka lagi mandi. Nah, saat mandi itulah Dede pura-pura bermain sulap. Dengan pengucapan yang tak begitu jelas, Dede tiba-tiba bilang, ”Abra kadabra, hilang.”
”Ada apa, De?” tanya Mama.
”Sabun hilang,” jawab Dede.
Dede memang tak terlihat memegang sabun ketika itu. Namun, sesaat kemudian, Dede bilang, ”Abra kadabra, ada lagi.”
Wah ternyata Dede main sulap. Selama ini kan sering ayah main sulap di depan Kaka-Dede. Salah satu sulap yang sering dimainkan ayah adalah telapak tangan yang kosong tiba-tiba muncul kartu. Lantas kartu itu pura-pura dibuang atau diselipkan di belakang ayah lantas tiba-tiba seolah-olah kartu itu bisa dimunculkan dari belakang kepala Kaka atau Dede.
Nah, itu rupanya yang dimainkan Dede beberapa hari lalu saat mandi. Dede pegang sabun mandi (padat, bukan cair) dan dimasukkan ke dalam gayung yang diisi air hingga setengahnya. Sabun di dalam gayung berisi air itu diobok-obok sehingga busanya melimpah hingga memenuhi gayung. Ketika menghilangkan sabun, Dede cukup bilang abra kadabra sambil nyemplungin itu sabun ke gayung yang berisi air dan busa. Otomatis sabun tenggelam dan tak terlihat. Itulah cara Dede menghilangkan sabun dari pandangan.
Ketika ingin memunculkan itu sabun, Dede cukup bilang abra kadabra sembari mencelupkan tangan di gayung berisi air dan busa sabun. Dan… eng… ing… eng… sekarang di genggaman Dede terlihat sebatang sabun. Ya, begitulah. Ternyata Dede sudah bisa main sulap, meskipun hanya dari melihat. Padahal, ayah tak pernah mengajarinya main sulap berikut triknya, kecuali sekadar mempertunjukkannya kepada Kaka-Dede. Dede… Dede….
No comments:
Post a Comment